Rumah Adat Bali “Bale Tiang Sanga”
Kerap disebut dengan nama Bale Duah, Rumah Adat Bale Tiang merupakan salah satu dari sekian banyak rumah adat yang terdapat di Bali.
Rumah Adat Bale Tiang Sanga ini digunakan oleh masyarakat Bali dalam menyambut tamunya.
Biasanya rumah adat tersebut terletak di bagian barat rumah utama, serta memiliki ruangan yang lebih bagus karena memang diperuntukkan untuk menyambut tamu.
Desain serta bentuk dari rumah adat ini sangatlah menarik, dengan arsitektur khas yang berasal dari Bali membuat rumah adat tersebut nampak luar biasa.
Apalagi ditambah dengan beberapa patung yang menghiasi di beberapa sudut rumah serta terdapat juga dua patung di dapat atau di pintu masuk rumah adat bale tiang sanga, membuat rumah ini kental dengan nuansa agama hindunya tersebut.
Rumah Adat Papua “Honai”
Rumah Honai merupakan rumah adat yang berasal dari Provinsi Papua dan terbuat dari kayu pada bagian dindingnya dan pada bagian atapnya menggunakan ilalang.
Rumah Honai merupakan rumah adat yang terbilang sempit dan dibuat tanpa menambahkan jendela yang berfungsi sebagai celah cahaya.
Hal ini bertujuan agar keadaan di dalam Rumah Honai tetap hangat. Karena sebagian besar masyarakat Papua tinggal di daerah dataran tinggi dan perbukitan yang dingin maka Rumah Honai memang sangat cocok untuk dijadikan tempat tinggal.
Kajang Lako (Jambi)
Rumah adat dari Jambi ini punya ukuran 9 x 12 meter dengan 30 tiang penyangga. Bahan utama pembuatan rumah kajang lako adalah kayu yang dipasang dengan teknik tumpu-sambung.
Rumah Adat Nusa Tenggara Barat “Dalam Loka”
Rumah Adat Dalam Loka sekilas terlihat sangat megah, dengan dua ruangan utama yang dibuat cukup tinggi dan besar.
Ditambah lagi terdapat tangga sekaligus pintu masuk yang cukup besar dan memiliki atap tersendiri membuatnya terlihat sangat megah.
Rumah adat ini tergolong memiliki arsitek yang sangat mengagumkan bahkan di zaman sekarang sekalipun.
Rumah adat dalam loka sendiri berasal dari Nusa Tenggara Barat, tepatnya dimiliki oleh suku Samawa yang bertempat tinggal di Sumbawa Besar, NTB.
Rumah adat ini bisa digunakan oleh ketua adat atau petinggi di suatu wilayah yang terletak di Nusa Tenggara Barat Tersebut.
Emawa (Papua Tengah)
Menurut jurnal bertajuk 'Emawa dan Owaada Suku Mee - Spirit Memanggil Kembali Sebuah Refleksi Teologis tentang Koinonia' oleh Reinardus Bhadar Agastya Rynanta dkk, suku Mee mendiami wilayah pegunungan tengah Papua bagian barat. Nah, rumah adat suku Mee adalah emawa.
Rumah Tradisional Nias
Pulau Nias memiliki rumah tradisional yang terkenal dengan konstruksi tangguhnya. Rumah ini sering digunakan untuk pertemuan adat dan upacara keagamaan.
Rumah Lopo adalah rumah tradisional suku Sumba di Nusa Tenggara Timur tepatnya di pulau Sumba. Rumah ini memiliki bentuk atap khas dan sering digunakan dalam upacara adat.
Rumah Kebaya merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Provinsi DKI Jakarta.
Rumah Joglo adalah rumah tradisional Jawa dengan atap tumpang tindih dan struktur kayu yang indah. Rumah adat ini adalah simbol budaya Jawa tepatnya Jawa Tengah.
Rumah Adat Banten “Badui”
Masyarakat Banten juga memiliki rumah adat sendiri yang dibangun oleh Suku Badui, maka tak heran jika namanya Rumah Badui.
Rumah adat ini memiliki keunikan yaitu tingginya yang tidak mencapai setengah meter namun lebih tinggi dari rumah panggung.
Untuk pembuatannya, Rumah Adat Badui terbuat dari kayu dengan atap berupa ilalang, tiang yang terbuat dari batu dan dindingnya terbuat dari bambu.
Kita masih dapat menemui Rumah Adat Badui dengan mudah di beberapa daerah pedesaan di wilayah Banten dan daerah pelosok Ujung Kulon.
Rumah Tanean Lanjhan
Rumah Tanean Lanjhan merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Madura.
Musalaki (Nusa Tenggara Timur)
Salah satu rumah adat paling terkenal di Nusa Tenggara Timur adalah musalaki. Rumah ini menjadi tempat tinggal ketua adat dan biasa dipakai untuk kegiatan adat.
Rumah baileo bukanlah tempat tinggal, melainkan wadah musyawarah warga, upacara adat, maupun kegiatan keagamaan. Rumah ini berbentuk panggung dan terbuka.
Rumah Adat Madura “Tanean Lanjhan”
Rumah Adat Tanean Lanjhang merupakan rumah adat yang berasal dari Madura, di mana rumah adat ini cenderung memiliki tampilan yang sederhana.
Rumah adat ini memiliki beberapa bagian yaitu bagian depan dan bagian belakang, dimana bagian depan merupakan teras rumah dengan sisi kanan dan kiri memiliki dinding, sedangkan bagian belakang memiliki ruangan yang cukup besar.
Pada umumnya rumah adat ini dibuat dengan menggunakan bahan yang mayoritasnya adalah kayu, sehingga kesan klasik serta elegan sangat terasa di rumah adat ini.
Tak heran sampai sekarang rumah adat ini banyak digunakan oleh masyarakat Madura dalam membuat tempat tinggalnya.